pezan2 u,u,u,!!!


ShoutMix chat widget

ASSALAMU'ALAIKUMmm<<<,,,

Minggu, 10 Januari 2010

INTERNET#_%


Mencegah Si Kecil Kecanduan Internet

Berjam-jam menekuni akun Facebook, Twitter, YouTube, hingga instant messaging, plus video games online pada akhirnya bisa memberikan efek buruk pada si kecil, bahkan bisa menimbulkan kecanduan. "Teknologi itu sendiri sangat mencandu karena hal tersebut memberikan umpan balik secara langsung," terang Hilarie Cash, PhD, pendiri reSTART, pusat pengendalian kecanduan internet di Amerika Serikat. "Anak-anak zaman sekarang sangat rentan terekspos internet. Bahkan ketika sudah sangat ketergantungan, bisa menimbulkan ketidaknyamanan ketika ia harus melewatkan satu hari saja tanpa internet."

Menghadapi teknologi internet pada anak seperti buah simalakama. Di satu sisi, ia bisa belajar banyak dari sana, namun bisa pula menimbulkan kecanduan plus memberinya pengetahuan yang belum saatnya ia ketahui. Belum lagi ancaman kejahatan dari orang asing yang ia ajak berkomunikasi lewat internet, juga menjadi terbatasnya kehidupan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar si anak.

UN akh,,,>>>


SIAP-SIAP HADAPI UN
LIBUR panjang telah usai, perjuangan pun akan segera dimulai. Bagi siswa kelas 12 seperti aku, memasuki awal tahun 2010 atau akhir semester akan menjadi sebuah perjuangan yang berat.

Pasalnya, para siswa kelas 12 harus berjibaku mengikuti ujian nasional (UN) yang akan digelar Maret tahun 2010. Siap tidak siap, aku dan teman-teman kelas 12 harus menjalaninya.

Memang selama ini, UN telah menjadi hal yang menakutkan bagi para siswa kelas 12 maupun siswa kelas 9 sekolah menengah pertama (SMP). Namun tidak bagiku. UN menurutku masih layak diselenggarakan untuk mengetahui kemampuan siswa selama belajar di sekolah.

UN 'kan bukan sesuatu yang harus ditakuti, melainkan sebaliknya. Terlebih, UN bukan satu-satunya alasan untuk dijadikan kelulusan. Jika kita bisa mengikuti proses UN, aku yakin teman-teman bisa menghadapinya.

Pemerintah menyelenggarakan UN bukan tanpa alasan. Tentunya ada tujuan yang dicari, yakni standar kelulusan secara nasional sekalipun hal itu banyak menimbulkan pro dan kontra.

Daripada meributkan sesuatu yang sudah pasti akan digelar pemerintah, lebih baik kita melakukan persiapan dengan meningkatkan intensitas belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Terlebih penyelenggaraan UN tahun ini dimajukan dari tahun-tahun sebelumnya. Sementara mata pelajaran belum semuanya diberikan oleh para guru.

Di sekolah, untuk mendapat pelajaran atau pendidikan dari guru, waktunya sangat singkat. Hal ini mungkin yang dirasakan para siswa. Termasuk aku secara psikolog, merasa tidak siap menghadapi UN. Karena itu, banyak siswa yang mencoba mencari jam tambahan belajar di luar semacam les privat.

Tidak hanya itu, para guru di sekolah pun aku yakin secara psikolog merasa belum siap pula. Untuk menyiasatinya, para guru membuka les privat atau pemantapan di sekolah seusai jam pelajaran. Aku sih lebih memilih pemantapan di sekolah. Selain lingkungan dan gurunya sudah dikenal, pemantapan di sekolah gratis, tidak dipungut bayaran. Bayangkan kalau kita belajar di luar, berapa rupiah yang dikeluarkan hanya untuk mengikuti pemantapan saja.

Aku berharap dengan mengikuti pemantapan di sekolah, hasil UN-ku tidak jelek alias bisa lulus, sehingga tidak usah mengikuti UN ulangan. Bagaimana pun, jika sampai mengikuti UN ulangan, ini akan menjadi beban.

GUS DUR>>>

Gelar Pahlawan Gus Dur Diproses
Depsos Tunggu Hasil Sidang di Jatim


(foro, Int)
JAKARTA -- Proses usul gelar pahlawan nasional untuk Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih panjang. Depsos masih menunggu hasil sidang Badan Pembina Pahlawan Daerah (BPPD) di tingkat Provinsi Jatim dan Kabupaten Jombang.

"Gelar ini diproses secara prosedural. Sidang harus mulai dari daerah, kemudian kami proses di tingkat pusat," kata Direktur Kepahlawan Keperintisan dan Kesetiakawanan Depsos Suyoto di Jakarta kemarin (10/1). Sidang di provinsi, kata Suyoto, digelar pada Rabu (13/1).

Sedangkan di Jombang, sidang digelar Selasa (12/1). Sidang tersebut, antara lain, beranggota sejarawan, akademisi, dan perpustakaan daerah. Menurut Suyoto, sidang membicarakan kelayakan gelar pahlawan untuk Gus Dur.

Setelah dinyatakan layak di tingkat kabupaten dan provinsi, baru dibawa ke Badan Pembina Pahlawan Pusat (BPPP) yang diketuai Mensos Salim Segaf Al Jufri. "Sebenarnya di tingkat kabupaten tidak perlu. Cukup di provinsi. Mungkin Pemprov Jatim ingin lebih kuat begitu," katanya.

Menurut Suyoto, Depsos sangat proaktif memproses gelar untuk Gus Dur. Setelah Fraksi PKB (FPKB) DPR mengusulkan pemberian gelar pada Senin (4/1) pekan lalu, BPPP langsung menggelar rapat pada hari yang sama. Mereka memutuskan bahwa gelar pahlawan untuk Gus Dur akan dipercepat, tapi tetap sesuai prosedur.

Karena itu, setelah putusan BPPP itu, Suyoto langsung mendatangi Pemprov Jatim. Dia menyerahkan surat pengajuan dari FPKB dan rekomendasi Mensos untuk ditindaklanjuti. Pemprov lantas memberikan surat pengajuan gelar pahlawan itu ke Depsos.

Namun, kata Suyoto, surat pengajuan itu belum komplet. Sebab, pemprov harus melampirkan hasil sidang di provinsi oleh BPPD. "Ternyata, anggota BPPD baru ditetapkan Januari ini. Mungkin karena usul gelar kepahlawanan jarang sekali," katanya.

Setelah sidang rampung, kata Suyoto, BPPP baru membahas kelayakannya di tingkat nasional. Setelah BPPP memutuskan layak, pengajuan gelar diserahkan ke Dewan Gelar. Proses gelar ini masih menggunakan UU No 33 Tahun 1964 tentang Penetapan Penghargaan dan Pembinaan terhadap Pahlawan.

Sebab, UU terbaru tentang gelar pahlawan (UU 20/2009) belum ditindaklanjuti dengan PP. "Kalaupun nanti di tengah proses gelar untuk Gus Dur, UU itu sudah ada PP-nya, prosesnya tidak perlu diulang. Sebab, tidak banyak perbedaan soal proses pengajuan di UU yang baru ini," kata Suyoto. (aga/agm)

Sabtu, 09 Januari 2010

NARKOBA

Narkoba, memang menakutkan dan merusak masa depan generasi bangsa. Beragam kampanye anti narkoba berikut penanggulangannya, bagi korban yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba, juga makin banyak dilakukan.

Secara umum, semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan memberikan empat dampak sebagai berikut :

  • Depresan : Pemakai atau pengguna akan tertidur atau tidak sadarkan diri.anti-narkoba1
  • Halusinogen : Pemakai atau pengguna akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).
  • Stimulan : Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak. Sehingga pemakai atau pengguna merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.
  • Adiktif : Pemakai atau pengguna akan merasa ketagihan. Sehingga akan melakukan berbagai cara, agar terus bisa mengkonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi kritis (sakaw).

Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah, sebagai berikut :

  • Opioid : Pemakai atau pengguna akan mengalami depresi berat, rasa lelah berlebihan, malas bergerak, banyak tidur, gugup, gelisah, selalu merasa curiga, denyut jantung bertambah cepat, rasa gembira berlebihan, banyak bicara namun cadel, rasa harga diri meningkat, kejang-kejang, pupil mata mengecil, tekanan darah meningkat, berkeringat dingin, mual hingga muntah, luka pada sekat rongga hidung, kehilangan nafsu makan, dan turunnya berat badan.
  • Kokain : Pemakai atau pengguna akan mengalami denyut jantung bertambah cepat, gelisah, rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat, banyak bicara, kejang-kejang, pupil mata melebar, berkeringat dingin, mual hingga muntah, mudah berkelahi, pendarahan pada otak, penyumbatan pembuluh darah, pergerakan mata tidak terkendali, dan kekakuan otot leher.
  • Ganja : Pemakai atau pengguna akan mengalami mata sembab, kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair, sering melamun, pendengaran terganggu, selalu tertawa, terkadang cepat marah, tidak bergairah, gelisah, dehidrasi, tulang gigi keropos, liver, saraf otak dan saraf mata rusak, dan skizofrenia.
  • Ekstasi : Pemakai atau pengguna akan mengalami enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, berkeringat, sulit tidur, kerusakan saraf otak, dehidrasi, gangguan liver, tulang dan gigi keropos, tidak nafsu makan, dan saraf mata rusak.
  • Shabu-shabu : Pemakai atau pengguna akan mengalami enerjik, paranoid, sulit tidur, sulit berpikir, kerusakan saraf otak, gangguan saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas, banyak bicara, denyut jantung bertambah cepat, pendarahan otak, shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
  • Benzodiazepin : Pemakai atau pengguna akan mengalami berjalan sempoyongan, wajah kemerahan, banyak bicara tapi cadel, mudah marah, konsentrasi terganggu, dan kerusakan organ-organ tubuh terutama otak.

Perilaku pemakai untuk mendapatkan narkoba cenderung melakukan berbagai cara secara terus menerus. Sedang pemakai yang sudah berada pada tahap kecanduan, akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba kembali. Misalnya, pelajar bisa menggunakan uang sekolah untuk membeli narkoba, jika sudah tidak mempunyai persediaan uang. Bahkan, mereka bisa mencuri uang dari orang tua, teman, tetangga. Hal tersebut tentu akan menganggu stabilitas sosial. Dengan kondisi tubuh yang rusak, mustahil bagi pemakai untuk belajar, bekerja, berkarya, atau melakukan hal-hal positif lainnya.

About This Blog

About This Blog

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP